Bisa Jadi Kalian Juga Kena (real experience)

Cuma mau berbagi pengalaman singkat pribadi dan ini seharusnya berguna. ;)

Dulu sewaktu masih kuliah, (tidak bermaksud sombong kcuali jika saya menyebutkan nominal) saya berusaha menyumbangkan harta saya beberapa puluh persen dari setiap p saya minimal setiap bulan, entah dari uang saku, uang temuan, atau apapun itu. Sampai akhirnya ketika lulus, uang jajan saya pun terhenti dan tidak bisa menyumbang lagi.

Lalu saya berpikir, apa yang bisa saya lakukan lagi untuk berbagi, sedangkan saya sudah tidak lagi bisa menyumbangkan harta dari uang jajan? :( Lalu saya berinisiatif untuk memberikan apa yg saya miliki saat itu, yaitu darah atau dgn kata lain dgn mendonor.

Saya sangat semangat saat itu, dan tiap 3 bulan sekali saya habiskan darah saya utk didonorkan, sampai akhirnya.. divonis bahwa darah saya dan teman saya mengandung hepatitis,“whaaattt!!?”

Akhirnya kami pun dilarang untuk mendonor darah lagi, & kami memerikasakan diri sendiri ke laboratorium yg berbeda, ngobathasilnya adalah NEGATIF!! Ya.. PMI sebenarnya salah deteksi, setelah searching di internet ternyata banyak jg kasus PMI salah deteksi hepatitis, sampai akhirnya kami menunjukkan hasil pemeriksaan bahwa kami sebenarnya sehat. Memang sih kami diperbolehkan mendonor kembali asalkan mengikuti program pantau yg berbelit2 itu selama 9 bulan, ckckck.. To the point saja, krn merepotkan yasudahlah lebih baik tidak ikut.

Dan sebagai bukti, bagi yg berteman dgn akun fb saya pasti dulu setidaknya pasti pernah melihat saya sering mengupload hasil foto atau video donor saya dan tmn saya, tapi sekarang tidak lagi kan? :)

Disini saya sudah merasa janggal dan berpikir, “apa iya alam sedang mempermainkan saya?”, dan itu bukan krn alasan, pasti ada saja yg terjadi jika saya mau berbuat hal yg berguna. Belum cukup? Saya masih punya satu kejadian lagi…

Ketika saya tidak bisa apa2 dan mempunyai lebih banyak waktu, saya coba untuk bisa membantu tmn2 saya sesuai skill saya sampai akhirnya saya mendapat pekerjaan, tapi… saya malah terserang bronchopneumonia duplex (suer cara nulisnya jujur tanpa googling :D) Bingung apa itu BP? Silahkan googling sendiri :(

Kesan pnyakitnya sih memang sepele, tapi dampaknya bisa berujung dgn kematian. Karena pnyakit ini saya harus menjalani terapi selama kurang lebih 1 semester dan itu harus selalu rutin dan disiplin, karena jika lewat 1 hari saja.. Maka penyakit saya akan bermutasi menjadi lebih kebal terhadap obat, alhasil pnyakit saya tidak dapat disembuhkan dgn cara yg sama, mau tidak mau pengobatan menjadi lebih lama menjadi 2 tahun dgn kontrol rutin pengobatan dan suntik. :(

xrayMasalah bukan disitu saja, disaat yg sama obat yg saya konsumsi mempunyai dampak efek samping, bisa nyeri sendi, kesemutan, mual, muntah, dll. Kebetulan yg saya dapat adalah nyeri sendi, tau apa rasanya? Bayangkan saja setiap sendi yg ada di tubuh menjadi sakit semua, sampai ke jari sekalipun. Alhasil, saya tdk dapat berjalan dan memegang dgn baik, naik/turun pun saya hrs merasakan sakit yg amat sangat, bahkan bisa menulis dgn benar saja saya sangat bersyukur. Skrg pun saya shalat tidak dalam keadaan berdiri, tapi duduk sampai orang2 melihat ke arah saya.

Sekarang, dalam keadaan seperti ini, tidak banyak yg bisa saya lakukan, bahkan saya pun resign dari pekerjaan saya ini, mereka semua baik karena memperbolehkan saya tetap bekerja, tapi saya pikir, tujuan saya resign adalah karena saya ingin fokus pada kesehatan saya dulu, “dunia memang adil.” (antara pernyataan dan pertanyaan)

Lewat tulisan ini saya hanya mau menyampaikan bahwa alam terkadang “licik” utk mempermainkan pikiran kita. Banyak orang berharap dan berniat bisa pergi haji tapi mereka tidak mampu, ada yg berniat menyumbangkan hartanya sebanyak dia bisa tapi tidak jg diberi kesanggupan, tapi diluar sana ada banyak sekali org yg sehat dan diberikan kesanggupan harta, tapi sayang sekali pikirannya dipermainkan sampai mereka tidak sedikit pun ada niat di hatinya utk membantu yg lain. Sekarang saya mau tanya, ada berapa banyak org di sekitar kita yg sebenarnya mampu pergi haji tapi mereka tidak mau pergi? :)

Tapi itulah knyataannya, saya hny mau berbagi pengalaman lewat tulisan ini, kalian jauh masih lebih beruntung dari saya yg hanya bisa terkapar di atas tempat tidur, kalian bisa melompat sedangkan saya tidak, sebenarnya kalian bisa melakukan seperti yg saya lakukan sebelumnya, yg kalian butuhkan sekarang adalah.. NIAT.. yg didapatkan dari hasil renungan hati kalian sendiri, bahwa di luar sana bnyk org yg masih blm diberi ksempatan seperti saya.

Lalu bagaimana dengan saya? Saya Sandi masih tetap berjuang untuk mengalahkan nasib, entah sampai kapan dan entah siapa yg menang. Toh bagaimana pun jg, saya siap dengan apa pun yg terjadi nanti meski itu paling “buruk” sekalipun. :)