Rejeki Pasif

Untuk tulisan kali ini, gue mau sharing tentang “rejeki pasif” yang mungkin belum pernah ada yg bahas soal ini, karena memang unik & bahkan baru gue sadari nih guys (ntah ngalamin dari kapan)

Rejeki PasifGue yakin pasti banyak diantara kalian yg liat posting-an tentang efek sedekah deh. Dari lakunya usaha dagangan mereka, sampai dapat promosi jabatan di kantor. Tapi itu semua adalah hal nyata/riil gan, maksudnya adalah.. Itu adalah hal dimana ketika kamu mendapat itu semua pasti langsung disadari & langsung berkata,

“alhamdulillah dpt rejeki meneh aku ki”

Nah justru gue malah ngalamin hal aneh yang justru butuh waktu lama untuk sadar. Yaitu saat sering aja ada org yang minjem uang ke gue semalem disaat sbnrnya bulan ini gue bnr2 lg butuh uang buat “sesuatu”, & gue sewot krn yg minjem jstru org yg gajinya jauh diatas gue! Lah terus dmn anehnya?

Ya kalo gue sih lgsg ngeh, krn selama ini mski bnyk yg utang ke gue & expenses gue bnyk bngt, tapi anehnya uang di rekening gue tetep segitu aja. Ini sih istilahnya “rejeki pasif”

Seolah2 Dia mengetahui cara bagaimana cara menghandle hamba-Nya terutama yg sifatnya kaya gue yg butuh disadarkan oleh teka-teki sains dimana ketika gue berhasil memecahkan puzzle-Nya tersebut, mampu membuat gue takjub lebih dari sekedar dikasih rejeki nomplok dari langit kaya kisah2 para “alhamdulillah dpt rejeki meneh aku ki”

Rasa syukur yg aneh dari sekedar ucapan “alhamdulillah”, bagaikan rasa syukur takjub seolah pikiran dan harapan gue ini kalah & digantikan dgn yg lebih impressing!
Rumus sedekah ust. Yusuf mansur rumusnya adalah 10 – 1 = 19, dimana maksudnya adalah ketika orang memiliki 10 poin lalu ia sedekah 1 poin, maka akan digantikan 10 kali lipat, maka jadilah 19 poin. Nah gue sendiri menjelaskan bukan tentang sedekahnya, tapi maksud rejeki pasif gue ini dengan rumus 10 – 5 = 10, tidak berkurang sama sekali dimana 5 disini adalah pengeluaran/expenses hahaha :ngakaks Karena kalau bicara soal sedekah, sudah banyak yang bahas & lebih mahir ketimbang gue sendiri, seperti rumus Yusuf Mansur diatas misalnya.

Dengan kata lain, jika rumus Yusuf Mansur itu sudah masuk di tahap terapan sedekah, maka gue sendiri masih di tahap niat. See? Masih niatnya saja Allah sudah membantu saldo kita untuk tidak berkurang, apalagi sudah masuk ke tahap sedekah? Ditambah yang ada :army:

PENGALAMAN PRIBADI

Sebagai contoh dari kehidupan yang gue alami sendiri adalah, saat pengeluaran gue di suatu waktu itu sedang besar-besarnya, belum lagi stres & kesel karena ada beberapa orang yang belum bayar hutangnya tapi ada orang lain lagi yang mau pinjam uang. Kzl kan? :mads Dan disaat gue stres itulah gue cek saldo rekening gue & sempet berpikir, “kok nih saldo nilainya sama ya? Tidak berkurang sama sekali?” Oke, mungkin ini terkesan lebay & bisa saja gue lupa aktivitas keuangan gue sebelumnya yang membuat saldo gue terkesan TIDAK BERKURANG, tapi justru disitu poinnya!! Bukankah Dia yang berhak men-setting seperti apa bentuk rejeki di mindset hambanya sesuai kapasitas daya nalar hambanya masing-masing? (dan kebetulan otak gue rada kompleks & aneh) :malus

Yeah.. itupun jika kalian mengerti maksud gue :amazed:

Oke thanks for reading, my stupid/complex writings, enjoy your weekend :sungkem